Skripsi



BAB I

PENDAHULUAN


 A.    Latar Belakang Masalah
Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak itu timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian dan pengembangan kebudayaan melalui pendidikan. Maka dari itu dalam sejarah pertumbuhan masyarakat, pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan kehidupan generasi demi generasi sejalan dengan kebutuhan dan tuntutan kemajuan masyarakat.
Kebutuhan terhadap pendidikan, baik disadari atau tidak oleh manusia itu sendiri sangatlah penting keberadaannya, dan manusia sendiri berhak untuk meningkatkan dan mengembangkan pendidikannya demi untuk sebuah bekal dalam hidup bermasyarakat dan mendapatkan kemaslahatan dalam hidup sehari-hari, sebab untuk menentukan hidup masa depannya sangat ditentukan oleh nilai pendidikan yang dimilikinya serta dengan pendidikan martabat dan kehormatan bisa terangkat kepada posisi yang lebih baik, sekaligus masa depan yang diharapkan dapat terwujud, sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi sebagai berikut:

ﻳﺭﻓﻊﺍﷲ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃﻣﻧﻭﺍ ﻣﻧﻜﻡ ﻭﺍﻟﺬﻳﻥ ﺃﻭﺗﻭﺍﺍﻟﻌﻟﻡ ﺩ ﺭﺠﺕ..... ﴿ﺃﻟﻣﺠﺎﺪﻟﺔ :ﺍﺍ﴾                   .....
Artinya: ……Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat …… (QS. Al-Mujadalah: 11).1 

Dalam masyarakat yang dinamis, pendidikan memegang peranan yang menentukan bagi eksistensi dan perkembangan masyarakat tersebut, karena pendidikan merupakan usaha melestarikan, dan mengalihkan serta mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspeknya dan jenisnya pada generasi penerus. Demikian pula halnya dengan peranan pendidikan Islam di kalangan umat Islam merupakan salah satu bentuk manifestasi dari cita-cita hidup Islam untuk melestarikan, mengalihkan dan menanamkan (internalisasi) dan mentransformasikan nilai-nilai Islam tersebut kepada pribadi generasi penerusnya sehingga nilai-nilai kultur religius yang dicita-citakan dapat tetap berfungsi dan berkembang dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam mutlak diperlukan oleh setiap manusia terutama pelajar atau siswa.
Pendidikan agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran agama Islam.2 Oleh karena itu, fungsi dari pendidikan agama Islam adalah:
1.      Sebagai pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah Swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
2.      Sebagai penyaluran, yaitu untuk menyalurkan siswa yang memiliki bakat di bidang agama, agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
3.      Sebagai perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan siswa dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
4.      Sebagai pencegahan, yaitu untuk mengenal hal-hal negatif dalam lingkungan siswa dari budaya lain yang dapat membahayakan dan menghambat perkembangan dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
5.      Sebagai penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya dengan ajaran Islam.
6.      Sebagai sumber nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
7.      Sebagai pengajaran, yaitu untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan yang fungsional.3

Selain itu, pendidikan agama Islam itu juga harus bisa membentuk pribadi anak sesuai dengan ajaran agamanya, karena dalam ajaran agama Islam juga ditegaskan bahwa manusia itu adalah makhluk yang beragama, yakni makhluk yang secara fitriah sudah memiliki naluri untuk beribadah, karena Allah Swt tidak menciptakan manusia selain kecuali untuk beribadah kepada-Nya.
Sehingga dengan adanya penanaman nilai-nilai agama Islam yang dilaksanakan secara terencana, terarah, kontinue, terpadu, dan secara terus menerus dalam kegiatan belajar mengajar bidang studi pendidikan agama Islam oleh guru agama di sekolah akan melahirkan kesadaran akan pentingnya agama dalam diri setiap siswa. Oleh karena itu, maka kesadaran beragama yang tertanam dalam diri siswa-siswi SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang tidak bisa terlepas dari adanya pengaruh proses pendidikan agama Islam di sekolah maupun di rumah, di mana mereka itu perlu bimbingan, latihan-latihan, dan pengetahuan tentang keagamaan.
Dengan adanya persoalan inilah, maka penulis ingin mengkaji ada tidaknya pengaruh hasil belajar siswa, khususnya pada bidang studi pendidikan agama Islam terhadap kesadaran beragama siswa-siswi SMP Negeri 1 Sindangresmi. Karena pada dasarnya, tingkah laku atau aktivitas, dalam hal ini kesadaran beragama yang ada pada individu itu terbentuk akibat adanya stimulus atau rangsangan terhadap individu tersebut. Jadi, diharapkan dengan hasil pendidikan agama Islam yang baik itu akan dapat mempengaruhi kesadaran beragama siswa.

B.     Rumusan dan Batasan Masalah

1.      Rumusan Masalah
Sesuai dengan judul skripsi ini penulis akan merumuskan perhatiannya pada permasalahan sebagai berikut:
a.       Bagaimana hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang?
b.      Bagaimana akhlak siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang?
c.       Apakah terdapat pengaruh dari hasil belajar pada bidang studi pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang?

2.      Batasan Masalah
Agar dalam pembahasan ini tidak terlalu luas, maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :
a.       Hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang.
b.      Akhlak siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang.
c.       Pengaruh dari hasil belajar pada bidang studi pendidikan agama Islam terhadap akhlak siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang.

C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.      Tujuan Penelitian
Tujuan yang diinginkan oleh penulis dari penelitian ini, adalah sebagai berikut:
a.       Untuk mengetahui bagaimana hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang.
b.      Untuk mengetahui bagaimana kesadaran beragama siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang.
c.       Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari hasil belajar pada bidang studi pendidikan agama Islam terhadap kesadaran beragama siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang.

2.      Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Sebagai bahan untuk mengambil kebijakan yang berhubungan dengan peningkatan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran pendidikan agama Islam.
b.      Sebagai bahan informasi bagi pihak sekolah dan keluarga mengenai akhlak siswa terutama untuk pembinaan selanjutnya
c.       Mempermudah guru dalam menerapkan konsep dan pembinaan pada siswa terutama yang berkaitan dengan pembinaan akhlak.

D.    Kerangka Berpikir

Pendidikan adalah suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, karena pendidikan adalah merupakan sumber bagi tercapainya kemakmuran hidup manusia, dengan orang berpendidikan akan menjadikan manusia yang bermoral. Karena, pada hakikatnya pendidikan merupakan usaha menuntun segala kekuatan yang ada agar manusia atau masyarakat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya, mendapatkan kesempurnaan hidup lahir dan batin, baik sebagai perseorangan maupun sebagai anggota masyarakat.
Abu Ahmadi mengatakan, bahwa pendidikan adalah merupakan pengalaman, karena kehidupan adalah pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin tanpa dibatasi usia. Proses pertumbuhan ini, ialah proses penyesuaian pada tiap-tiap pase serta menambahkan kecakapan di dalam perkembangan seseorang.4
Pendidikan agama Islam adalah usaha-usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik agar mereka hidup sesuai dengan ajaran agama Islam.5 Oleh karena itu, fungsi dari pendidikan agama Islam adalah:
  1. Sebagai pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa kepada Allah Swt yang telah ditanamkan dalam lingkungan keluarga.
  2. Sebagai penyaluran, yaitu untuk menyalurkan siswa yang memiliki bakat di bidang agama, agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
  3. Sebagai perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan siswa dalam keyakinan, pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
  4. Sebagai pencegahan, yaitu untuk mengenal hal-hal negatif dalam lingkungan siswa dari budaya lain yang dapat membahayakan dan menghambat perkembangan dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya.
  5. Sebagai penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial dan dapat mengubah lingkungannya dengan ajaran Islam.
  6. Sebagai sumber nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
  7. Sebagai pengajaran, yaitu untuk menyampaikan pengetahuan keagamaan yang fungsional.6
Sedangkan tujuan pendidikan agama Islam, sebagaimana yang diungkapkan oleh Mansyur, yaitu:
a.       Agar anak dapat memahami ajaran Islam secara sederhana dan bersifat menyeluruh, sehingga dapat digunakan sebagai pedoman hidup dan amalan perbuatannya, baik hubungan dirinya Allah Swt, hubungan dirinya dengan masyarakat, maupun hubungan dirinya dengan alam semesta.
b.      Membuat pribadi yang berakhlak mulia sesuai dengan ajaran agama Islam.7
Dan untuk mengetahui sampai di mana hasil yang telah dicapai oleh seorang siswa dalam belajar dalam hal ini hasil siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi dalam belajar bidang studi pendidikan agama Islam, maka harus dilakukan evaluasi.
Evaluasi merupakan patokan atau tolak ukur bagi guru untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam belajar. Hasil belajar adalah prestasi belajar siswa di sekolah yang diwujudkan dalam bentuk angka, yang secara ideal adalah meliputi aspek kognitif, apektif dan psikomotorik.8 Sedangkan menurut Winarno Surakhmad, bahwa bagi kebanyakan orang hasil belajar sering diidentikan dengan ulangan, ujian atau tes.9

Sedangkan kesadaran beragama merupakan dasar dan arah dari kesiapan seseorang mengadakan tanggapan, reaksi, pengolahan dan penyesuaian terhadap rangsangan yang datang dari luar. Dan kesadaran beragama tidak hanya melandasi tingkah laku yang nampak saja, tetapi juga mewarnai sikap, pemikiran, i’tikad, niat, keimanan, dan tanggapan terhadap nilai-nilai abstrak yang ideal, seperti demokrasi, keadilan, pengorbanan, persatuan, kemerdekaan, perdamaian, kebahagiaan, dan sebagainya.
Kesadaran beragama yang muncul dalam bentuk sikap, keyakinan, dan pola hidup yang dapat dilihat dalam kehidupan seseorang, merupakan implementasi dari nilai-nilai agama yang diyakini dan dianutnya yang didapat dari hasil belajar, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat.

E.     Metodologi Penelitian

Dalam menghimpun dan mengumpulkan data-data yang lebih akurat dalam penelitian ini penulis mengambil langkah-langkah sebagai berikut:
1.            Penentuan Lokasi Penelitian
Lokasi yang penulis pergunakan sebagai tempat penelitian adalah SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang. 
2.            Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu suatu cara untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan, mengklasifikasi, menganalisis, dan menginterpretasikan data.10
Dalam hal ini, penulis ingin menggambarkan tentang pengaruh hasil belajar bidang studi PAI terhadap akhlak siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang.
3.            Populasi dan Sampel
a.       Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian,11 menurut Sutrisno Hadi, populasi adalah merupakan semua individu untuk siapa kenyataan-kenyataan diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan.12 Sedangkan menurut Sudjana, populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin hasil menghitung atau pengukuran, kuantitatif atau kualitatif, daripada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.13
Oleh karena itu, bertolak dari pendapat-pendapat tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subyek penelitian yang akan dikenai generalisasi berdasarkan pada sampel dari hasil penelitian.
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi Kabupaten Pandeglang Tahun Pelajaran 2010/2011 yaitu sebanyak 354 siswa, datanya adalah sebagai berikut:
Tabel. 1
Keadaan Siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi
Tahun Pelajaran 2010/2010

N0

Kelas
Jenis Kelamin

Jumlah

Ket.
Laki-laki
Perempuan
1
I
62
50
112

2
II
68
60
128

3
III
54
60
114

Jumlah
184
170
354

      Sumber Data: TU SMP Negeri 1 Sindangresmi           

b.      Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti,14 sedangkan menurut A. Hasan Gaos adalah bagian daripada obyek penelitian baik berupa orang, obyek, atau kejadian tertentu yang dipilih dari populasi, atau bagian daripada totalitas penelitian yang relevan dan menggambarkan keadaan totalitasnya.15
Adapun sampel penelitiannya mengacu pada pendapat Suharsimi Arikunto, yang menyatakan apabila populasi melebihi jumlah 100 orang maka sampelnya bisa diambil 10-15 % dan 20-25 % atau lebih dari itu sesuai dengan kemampuan.16 Maka peneliti mengambil sampel sebanyak 10 % X 354 siswa =  35,4 dibulatkan menjadi 35 siswa.
Teknik sampel yang digunakan adalah teknik random sampling, yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian atau satuan elementer dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel, maka yang tepat mengambil kertas undian sampel, merekalah yang ditetapkan menjadi sampel penelitian.
4.            Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam upaya pengumpulan data penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.17 Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yaitu untuk memperoleh data mengenai kondisi obyektif SMP Negeri 1 Sindangresmi, proses belajar mengajar khususnya dalam bidang studi pendidikan agama Islam, sarana prasarana, dan sebagainya. Langkah awal dalam observasi ini yaitu studi pendahuluan, yang dianggap sebagai cara untuk menginventarisasi masalah yang akan diteliti, dan kegiatan yang bersifat observatif ini tetap berlangsung selama penelitian.
b.      Wawancara
Wawancara adalah tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung.18 Wawancara digunakan untuk memperoleh data yang tidak ditemukan melalui observasi, angket, maupun dokumentasi yang ditujukan kepada kepala SMP Negeri 1 Sindangresmi, dan guru agama yang ada di SMP Negeri 1 Sindangresmi mengenai masalah yang diteliti yaitu tentang hasil belajar siswa dalam bidang studi agama Islam dan kesadaran beragama siswa.
c.       Angket
Angket adalah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirim kepada responden baik secara langsung atau tidak langsung.19 Selanjutnya, Sutrisno Hadi mengatakan, bahwa ada beberapa hal yang mendasar yang harus diperhatikan dalam menggunaan angket, yaitu:
1.      Bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri;
2.      Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada penyelidik adalah benar dan dapat dipercaya;
3.      Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh penyelidik.20

Teknik angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang kesadaran beragama siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi, dan skala yang digunakan dalam angket ini adalah Skala Likert. Setiap siswa akan mengemukakan pernyataannya itu pada skala yang diberikan, alternatif jawaban mulai dari positif – netral – sampai paling negatif. Setiap alternatif jawaban itu diberi skor dari 1 sampai 5. Item positif diberi skor  5, 4, 3, 2, 1, sedangkan item negatif diberi skor 1, 2, 3, 4, 5  dan jumlah skor keseluruhan, kemudian dicari hubungan (korelasi) antara setiap pertanyaan dan jumlah skor keseluruhan.21
Berdasarkan pendapat di atas, angket ini berfungsi untuk mengetahui skala penelitian dengan lima alternatif jawaban, item yang diberikan sesuai dengan indikator pada variabel yang akan diteliti. Jenis angket terdiri dari lima alternatif jawaban yang diurutkan dari kemungkinan tertinggi sampai terendah. Selanjutnya penyusunan pertanyaan angket disusun berdasarkan kisi-kisi penelitian yang berpedoman pada indikator variabel.
d.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.22 Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data yang sudah berupa dokumen, dan berhubungan dengan permasalahan yang penulis teliti.
5.      Menentukan Instrumen Penelitian
a.       Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Pada tahap awal yang harus digunakan dalam penelitian ini, haruslah diperhatikan dalam membuat kisi-kisi instrumen, maka penulis menggunakan kisi-kisi instrumen guna memperoleh dan mengetahui ada tidaknya indikator tersebut, dan dari indikator tersebut maka dapatlah disusun angket. Dalam penyusunan angket ini, hanya untuk variabel kedua saja yaitu tentang kesadaran beragama siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi, karena untuk variabel hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam penulis langsung mengambil nilai yang sudah ada pada guru agama SMP Negeri 1 Sindangresmi.
Setelah butir-butir soal tersusun, langkah selanjutnya adalah menentukan skor atau besarnya nilai tiap-tiap butir soal. Untuk penelitian kesadaran beragama kemungkinan jawaban mempunyai tingkat yang berbeda, kebenaran adalah benar dan jawaban tidak benar adalah salah.
Dan untuk skor atau besarnya nilai tiap-tiap butir soal variabel kesadaran beragama, penulis menggunakan skala likert dengan dua alternatif pernyataan favorabel (positif) dan pernyataan tak-favorabel (negatif). Untuk pernyataan yang bersifat favorabel, yaitu jawaban sangat setuju (SS) diberi nilai 5, jawaban setuju (S) diberi nilai 4, jawaban ragu-ragu (R)  diberi nilai 3, jawaban tidak setuju (TS) diberi nilai 2 dan jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 1. Dan sebaliknya, untuk pernyataan yang bersifat non favorabel, yaitu jawaban sangat setuju (SS) diberi nilai 1, setuju (S) diberi nilai 2, ragu-ragu (R) diberi nilai 3, tidak setuju (TS) diberi nilai 4, sangat tidak setuju (STS) diberi nilai 5.23
b.      Uji Validitas Instrumen
Validitas adalah keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur.24 Dan validitas tersebut ada dua jenis, yaitu validitas logis dan validitas empiris. Instrumen dikatakan memiliki validitas logis apabila instrumen tersebut secara analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diungkapkan.25
Untuk memperoleh instrumen yang memiliki validitas logis, peneliti dapat mengukur dengan terencana. Pada waktu instrumen akan disusun, instrumen dalam penelitian ini disusun dengan mengikuti langkah-langkah, yaitu memecah variabel menjadi sub variabel, menjabarkan menjadi indikator, kemudian menjabarkan lagi menjadi deskriptor, lalu dirumuskan butir-butir pertanyaan, maka penulis berkeyakinan bahwa instrumen dalam penelitian ini memiliki validitas logis.
Selanjutnya, cara menguji validitas instrumen yaitu dengan validitas internal, hal ini sebagaimana pernyataan Suharsimi Arikunto, bahwa instrumen memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen memiliki misi instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkapkan variabel yang dimaksud.26 
6.      Pengolahan dan Analisis Data
Untuk data yang bersifat kualitatif yang diperoleh melalui wawancara akan dianalisis dengan menggunakan pikiran rasional dan teknik analisis deduksi, induksi dan komparasi. Sedangkan untuk data kuantitatif, penulis menggunakan pendekatan statistik deskriptif yang ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.      Analisis penyebaran data, yaitu:
1)      Menentukan Range, dengan rumus:
R = H – L + 1
Keterangan:
                        R = Total Range
                        H = Nilai Tertinggi
                        L = Nilai Terendah
                        1 = Bilangan Konstan.27
2)      Menentukan Banyak Kelas, dengan rumus:
Bk = 1 + (3,3) log n”28
3)      Menentukan Interval, dengan rumus:
                                       R     
                                    P   =                 
                                                    Bk
                        Keterangan:
                        P   = Interval
                        R   = Rentang
Bk = Banyak kelas.29
4)      Menyusun Daftar Distribusi Frekuensi
2.      Analisis rata-rata data, terdiri dari:
1)      Menghitung mean data kelompok, dengan rumus:

    
    
Keterangan:
                        Mx       = Mean
                        åfX     = Jumlah dari hasil perkalian antara Midpoint dengan
   masing-masing interval, dengan frekuensinya
                        N         = Banyaknya skor.30
2)      Menghitung median  (Mdn), dengan rumus:
Md  =  Bb  + i ( ½ n .   fkb)                        
         F

Keterangan:
Mdn    = Median
Bb       = Batas bawah
fkb       = Frekuensi kumulatif yang terletak di bawah skor yang
   mengandung Median.
i           = Interval
F             = Frekuensi
N         = Banyaknya skor.31
3)      Menghitung modus (Mo) dengan rumus:
Mo  =  3  Median – 2 Mean.32
3.      Analisis korelasi data, yaitu penulis menggunakan rumus korelasi “r” product moment dengan rumus sebagai berikut:
 rxy    =                 NåXY  -  ( åX ) (åY)
                                       { NåX2  -  ( åX )2  }{ NåY2  -  ( åY )2 }

Keterangan:
rxy             = Angka Indeks Korelasi “r” Product Moment
N               = Banyaknya skor
åXY         = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y
åX                        = Jumlah seluruh skor X
åY                        = Jumlah seluruh skor Y.33
4.      Uji hipotesis, dengan menggunakan rumus:


t   =         r 2 (N – 1)
                                                1 – r 2            dengan d.b = N – 2”34

5.      Analisis prosentase, dengan menggunakan rumus coefesien determinasi, yaitu:
C.d  =  r 2 x  100 %”35 

F.     Sistematika Pembahasan

Dalam penyusunan skripsi ini untuk mempermudah pembahasan, maka penulis menyusun sistematika penulisan ini ke dalam lima bab pembahasan antara lain:
Bab I


Bab II,
Pendahuluan yang berisi: latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka berpikir,  metodologi penelitian dan sistematika pepembahasan.
Landasan teori yang berisi pengertian tentang hasil belajar; dan pengertian tentang kesadaran beragama.
Bab III,
Metode penelitian, mencakup: waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
Bab IV,
Pengolahan dan analisis data penelitian, meliputi: realitas hasil belajar siswa pada bidang studi pendidikan agama Islam di SMP Negeri 1 Sindangresmi, realitas akhlak siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi, dan realitas pengaruh hasil belajar pada bidang studi pendidikan Agama Islam terhadap akhlak siswa SMP Negeri 1 Sindangresmi.
Bab V,
Penutup yang terdiri dari: kesimpulan dan saran-saran.
Daftar Pustaka
Lampiran-lampiran
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINDSET SEKOLAH BERMAKNA BAGI ANAK

Apa yang harus siswa siapkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan Memiliki Kompetensi pada dimensi sikap Bertakwa ...