Senin, 27 Februari 2012

Penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPS dalam meningkatkan prestasi belajar siswa


BAB I
PENDAHULUAN

      A.    Latar Belakang
Sekolah  menengah pertama  merupakan  pendidikan formal  yang ada di Indonesia. Salah satu bidang studi pokok yang erat hubungannya dengan pembekalan kompentensi siswa sekolah menengah pertama adalah ilmu pengetahuan sosial karena dalam mempelajari IPS peserta didik dibina dan diberi langsung untuk dapat mengembangkan kopetensi diri dalam memahami lingkungan sekitar.
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang konsep dasar dari berbagai ilmu-ilmu sosial yang disusun melalui pendekatan dan pisikologis serta kelayakan dan kebermaknaan bagi siswa dan kehidupannya atau mata pelajaran IPS  memberikan sumbangan berupa konsep-konsep ilmu yang diubah menjadi ilmu pengetahuan.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka pendidikan merupakan faktor yang penting dalam pembangunan moral dan kemampuan suatu bangsa cerdas trampil dan berbudaya.
Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 yaitu:
Mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa  yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehiduan bangsa bertujuan untuk mengembangkan peserta didik agar dapat menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab[1].
Pada kenyataannya dalam pembelajaran IPS guru lebih sering menggunakan metode ceramah sehingga sulit dimengerti banyak konsep, fakta, dan prinsif yang harus dihapalkan sehingga menimbulkan kebosanaan dan kejenuhan bagi siswa. Rasa bosan dan jenuh membuat siswa tidak berminat dan kurang berkualitas dalam belajar saat mata pelajaran IPS disajikan oleh guru. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa kelas I di SMPN II Munjul dari 40 siswa yang hanya mendapatkan nilai diatas (  60) sebanyak 18 siswa. Dan siswa yang mendapatkan nilai dibawah (  60) sebanyak 22 siswa pada setiap evalusi diberikan setelah akhir pembelajaran dari hasil ini ternyata tidak mudah dipahami anak tidak diberi kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya karena yang aktif guru maka terjadilah siswa yang ngobrol sendiri. Oleh karena itu guru harus lebih berkualitas dalam belajar IPS.
Kualitas pembelajaran sangat diperlukan dalam proses pembalajaran sebab siswa yang tidak aktif kemungkinan besar tidak akan melakukan aktivitas dengan baik, guru berfungsi sebagai motivator artinya guru perlu memberi  rangsangan atau dorongan agar siswa tekun dalam belajar.
Untuk mencapai keberhasilan pendidikan di sekolah maka salah satu faktor yang mendukung kearah itu adalah kompetensi tertentu yang  harus dimiliki oleh seorang guru dalam upaya mengkualitaskan proses belajar mengajar. Hal ini disebaban tugas guru sebagai pengajar (fungsi instruksional), sebagai pendidik (fungsi edukasion) dan sebagai pengelolaan kelas (fungsi managerial).
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki guru adalah mampu memilih metode  mengajar paling tepat dan bervareasi disertai dengan pemahaman dan pengertian tentang metode mengajar yang harus digunakan di kelas karena dalam suatu penggunaan suatu metode harus sesuai dengan situasi dan kondisi kelas sehingga proses belajar  mengajar menjadi berkualitas.
Untuk menarik perhatian siswa agar tidak bosan dalam belajar guru IPS sebaiknya menggunakan demonstrasi. Metode demonstrasi diartikan sebagai penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang memahami atau ahli dalam topic bahasan yang harus didemonstrasikan. .
Berdasarkan hasil observasi awal yang peneliti lakukan di kelas I SMP Negeri II Munjul Pandeglang Banten. Dalam pembelajaran IPS yang diajarkan pada peserta didik  guru menggunakan metode ceramah, dimana peserta didik kurang berperan aktif dan cepat bosan dalam mengikuti pelajaran IPS. Sedangkan dalam kurikulum KTSP sekarang ini diharapkan siswa dapat berperan aktif dan mampu berfikir kritis.
Namun pada kenyatannya, metode demonstrasi belum diterapkan secara optimal oleh SMP Negeri II Munjul Pandeglang. Beberapa guru jarang menggunakan metode demonstrasi dan hanya memfokuskan pembelajaran melalui buku cetak. Keterbatasan guru dalam pembelajaran yang hanya menggunakan metode ceramah dalam mengakibatkan kejenuhan dalam belajar. Sekolah yang hanya memberikan pembelajaran dengan menggunakan metode cramah saja, maka siswa akan berkurang minatnya dalam belajar dan tidak perhatian dalam pelajaran.
Berkaitan dengan masalah tersebut maka peneliti tertarik untuk mengetahui penggunaan metode demonstrasi pada pembelajaran IPS dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas I SMP Negeri II Munjul Pandeglang Banten.

      B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat didefinisikan masalah-masalah yang relevan dalam penelitian ini.
1.      Bagaimanakah aktifitas siswa dalam meningkatkan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi di SMPN II Munjul, pandeglang, Banten?
2.      Apakah pelaksanaan metode demonstrasi di SMPN II Munjul, Pandeglang, Banten  sudah ideal?
3.      Bagaimana hasil belajar siswa dengan digunakannya metode demonstrasi di SMPN II Munjul, pandeglang, Banten?
4.      Bagaimanakah sikap siswa di SMPN II Munjul, Pandeglang, Banten  terhadap mata pelajaran IPS di dalam pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi?
5.      Bagaimanakah hasil yang di capai dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode demonstrasi di SMPN II Munjul, Pandeglang, Banten?
    C.    Pembatasan masalah
Karena keterbatasan waktu penelitian dan luasnya permasalahan yang ada, maka peneliti  membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti agar pembahasan masalah lebih terarah dan terfokus pada masalah pokok. Berdasarkan pertimbangan itu maka permasalahan yang akan diteliti dibatasi pada Apakah Penggunaan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS kelas I SMP Negeri II Munjul Pandeglang Banten.
     D.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang identifikasi masalah, maka penelitian merumuskan masalah : “Apakah Penggunaan Metode Demonstrasi Dapat Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS di Kelas I SMP Negeri II Munjul Pandeglang Banten”?
     E.     Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang hendak dicapai oleh peneliti adalah peneliti ingin mendapatkan data secara empiris dengan melihat apakah benar Kualitas Pembelajaran IPS dapat ditingkatkan melalui metode demonstrasi di kelas I SMP Negeri II Munjul Pandeglang Banten.
     F.     Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :
1.      Siswa-siswi SMP Negeri II Munjul Pandeglang Banten dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode demonstrasi diharapkan lebih meningkatkan lagi minat dan prestasi belajarnya khususnya dalam pembelajaran IPS
2.      Guru-guru IPS khususnya di SMPN II Munjul Pandeglang Banten. Agar dapat melaksanakan pembelajaran IPS dengan menggunakan metode demonstrasi guna memberikan pengetahuan dan pengalaman yang lebih bagi peserta didik yang diajarkannya.
3.      Kepala sekolah agar dapat memonitor pembelajaran IPS di SMPN II Munjul Pandeglang Banten.


[1] UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MINDSET SEKOLAH BERMAKNA BAGI ANAK

Apa yang harus siswa siapkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan Memiliki Kompetensi pada dimensi sikap Bertakwa ...